Wednesday, June 11, 2014

Begini Langkah Cetak Anak Berprestasi & Berbudi Pekerti

Begini Langkah Cetak Anak Berprestasi & Berbudi PekertiMEMILIKI anak berprestasi dan berbudi pekerti (well rounded child) menjadi keinginan para orangtua. Lantas, apa langkah-langkah yang harus orangtua lakukan untuk mewujudkan keinginan itu.
 
Roslina Verauli, psikolog anak dan keluarga, menerangkan bahwa untuk menciptakan anak well rounded child, orangtua harus melakukan stimulasi sejak dini hingga umur enam tahun. Stimulasi merupakan kunci anak bisa mencapai well rounded child, dan membuat anak mudah untuk menjadi orang terbaik di bidang yang diminatinya.
 
Lebih dalam, ia menuturkan bahwa setiap umur anak bertambah, maka beda lagi cara stimulasi yang diberikan orangtua. "Sensor motorik itu seperti apa menstimulasinya? Dengan 'cilukba', dengan mama berkata 'good morning', dengan bentuk nyanyi-nyanyian, nah itu otaknya merekam lho. Jangan bilang anak nol sampai setahun cuma bisa bilang 'eeeeee' atau 'oooooo' saja. Itupun dia bilang seperti itu ialah bentuk komunikasi mereka dengan Anda," katanya dalam talkshow serta re-launching Bebelac dengan Bebenutri Plus di  Restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Juni 2014.
 
Namun, untuk memberi stimuli, para orangtua juga harus menyesuaikan dengan usia anak. Gunakan bahasa yang mereka mengerti. Selain itu, para orangtua juga bisa mengajarkan konsep-konsep atau benda-benda yang ada di sekitar, seperti nama benda, warna, binatang, dan tanaman.
 
"Untuk warna, misalnya, kita sedang menerangkan oranye, 'ini lho warna orange', nah ceritakan lagi bahwa oranye itu beda-beda, ada jenisnya. Meski dengan keterbatasannya ia berbicara, sejatinya mereka merekam semua omongan dari kita, dari orangtuannya," ucap Verauli.
 
Tahap selanjutnya, yakni stimulasi lewat sentuhan. Untuk stimuli ini, orangtua tetap harus melakukannya dengan cara yang lembut. Misalnya saat  mandi, menyeka bekas air minum susu di bibirnya, mengajarkan merangkak, menjaga keseimbangan, dan sampai ia bisa berdiri. Semua itu tentu saja tanpa mengabaikan stimulasi kognitif dan visualnya yang sudah dilakukan pada umur nol sampai dua tahun.
 
Kemudian, untuk umur empat sampai lima tahun, orangtua bisa mengeksplorasi semua stimulasi itu dengan mengajak anak keluar rumah. "Melalui kegiatan bermain, ialah cara menstimulasi anak umur empat sampai lima tahun. Semua fungsi kognitif, psikomotorik, dan sosialnya kita stimulasi. Hal ini sangat penting, karena 50 perkembangan otak terjadi pada anak berusia lima sampai enam tahun," katanya.
 
Dia menambahkan, saat anak distimulasi maka sel neuron di dalam otaknya yang berjumlah 100 sampai 200 miliar perlahan tersambung dengan yang sel neuron lain. Hal itu bermanfaat buat anak menyimpan informasi dan berkomunikasi. Puncaknya tersambungnya antar neuron itu umur lima sampai enam tahun. Dan, makin kompleks ketersambungan antar sel neuron, makin membuat anak jadi cerdas.
 
"Nah, saat anak distimulasi dengan optimal dari awal lahir sampai umur lima tahunan, kebayang dong berapa banyak ketersambungan sel neuron yang lain. Inilah yang pada akhirnya membuat anak bisa mencapai well rounded child, menonjol di antara teman sebayanya, dan berprestasi di sekolah," (fik)

»

0 comments:

Post a Comment