Sunday, May 4, 2014

Pengobatan Belum Ditemukan, MERS-CoV Menyebar ke Petugas Kesehatan

Pengobatan Belum Ditemukan, MERS-CoV Menyebar ke Petugas KesehatanSEORANG pria warga Amerika Serikat baru-baru ini terdiagnosis terinfeksi Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Pria tersebut diyakini bekerja sebagai seorang dokter atau perawat di Arab Saudi.
 
Sementara, Director of the CDC?s National Center for Immunisation and Respiratory Diseases, Dr Anne Schuchat mengatakan kepada media bahwa, kasus pertama MERS di Amerika Serikat adalah keprihatinan besar. Karena virus ini terbukti fatal pada sekitar sepertiga dari mereka yang terinfeksi.
 
?Kasus ini memiliki risiko yang sangat rendah untuk masyarakat yang lebih luas. Tetapi MERS-CoV telah terbukti menyebar ke petugas kesehatan dan pengobatannya belum diketahui,? ujar Dr. Schucrat, dikutip Arabianbusiness.
 
Di sisi lain, terkait kasus ini health officials di Inggris dan Amerika Serikat langsung bertindak. Mereka telah menghubungi ratusan penumpang yang berada pada dua penerbangan yang sama dengan warga Amerika tersebut yang terinfeksi MERS-CoV tersebut.
 
Situs Dailymail melaporkan bahwa pria yang terjangkit MERS-CoV tersebut menjadi penumpang di British Airways penerbangan 262 dari Riyadh ke Heathrow tanggal 23 April. Kemudian, pria tersebut dipindahkan ke penerbangan yang dirahasiakan ke Chicago, Amerika Serikat, dan tiga hari kemudian dibawa ke rumah sakit menggunakan bus ke Indiana. Lantas, ada kemungkinan pria tersebut menularkan virus ke penumpang lainnya?
 
Head of respiratory diseases for Public Health England, Profesor Nick Phin mengatakan bahwa kemungkinan penumpang tertular virus sangat rendah. Tetapi, menurut Profesor Phin penyelidikan ini masih terus berlanjut, terutama pada setiap penumpang yang melanjutkan penerbangan kedua ke Amerika Serikat.
 
?Sangat penting menekankan bahwa risiko infeksi ditularkan kepada penumpang lain di penerbangan 262 sangat rendah, dan tidak ada bukti dari penyelidikan serupa mengenai penularan antar manusia,? tutur Profesor Phin.
 
Para ahli kesehatan percaya bahwa sumber awal penularan MERS-CoV adalah kemungkinan besar dari hewan unta. Bahkan, Menteri Kesehatan Arab Saudi, Adel Fakeih beberapa waktu lalu menghimbau untuk menghindari kontak dengan unta atau mengonsumsi daging dan susunya secara langsung (mentah).
 
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi melaporkan 26 jumlah kasus baru MERS-CoV. Keprihatinan negara-negara di dunia kian membesar karena Arab Saudi akan didatangi jutaan umat muslim dari seluruh dunia selama bulan Ramadan Juli mendatang, diikuti musim haji pada bulan Oktober.
(ren)

»

0 comments:

Post a Comment