Sunday, May 11, 2014

Pasien Rawat Inap Rentan Kena Infeksi Sekunder?

Pasien Rawat Inap Rentan Kena Infeksi Sekunder?SETIAP pasien di rumah sakit merasa jenuh jika berlama- lama dirawat inap. Kebanyakan pasien pasti meminta kepada dokter ingin cepat pulang atau memilih dirawat jalan.

Namun, ada pula pasien yang meminta pulang bukan sekadar jenuh, tetapi khawatir tertular penyakit lainnya dari pasien satu kamar yang baru saja dirawat, misalnya. Sesuai data WHO, rata-rata 19,4 persen pasien rawat inap tertular infeksi sekunder di RS.

Direktur RS Bhakti Yudha Depok dan Ketua Asosiasi RS Swasta Indonesia (ARSI) Kota Depok periode 2014-2017, drg Sjahrul Amri, MHA mengatakan, gaya hidup masyarakat Indonesia sangat berpotensi tertular penyakit infeksi. Karena itu, lanjutnya, dengan sistem baru melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), setiap rumah sakit harus lebih memerhatikan hal tersebut.

"Hasil survei WHO, rata-rata, 19,4 persen pasien rawat inap tertular di RS. Itu artinya, pasien mendapat penyakit baru. Pasien dirawat inap, terkena infeksi sekunder, misalnya ada pasien usus buntu, bisa saja ketularan pasien baru," jelasnya di RS Bhakti Yudha kepada Okezone baru-baru ini.

Amri menilai, pengendalian infeksi sekunder di RS di Indonesia masih belum terlalu efisien. Namun kembali lagi, hal itu juga tergantung pada daya tahan tubuh seseorang.

"Saya pun kalau kondisi tidak fit, saya malas keliling RS mengunjungi pasien, lebih banyak di kantor saja. Kalaupun terpaksa, pasti pakai masker. Kalau RS tertentu yang memang sarananya sudah bagus, pasti pengendaliannya lebih baik. Tetapi kayak di poliklinik itu mungkin bisa saja pasien tertular infeksi sekunder," tutupnya.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment