Monday, May 5, 2014

Gejala Virus MERS CoV Mirip dengan SARS

Gejala Virus MERS CoV Mirip dengan SARSMIDDLE East Respiratory Syndrome (MERS) Coronavirus menjadi penyakit yang paling ditakutkan di negara Timur Tengah. Pasalnya  virus yang pertama kali ditemukan di Arab Saudi 2012 silam itu telah menewaskan lebih dari 100 orang di seluruh dunia.
 
Seorang pekerja kesehatan usai melakukan perjalanan ke Arab Saudi terdeteksi sebagai kasus pertama yang terinfeksi MERS CoV. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, Hal itu meningkatkan kekhawatiran baru mengenai menyebaran penyakit ke orang lain.
 
Mulanya kasus ini terjadi, pasien laki-laki melakukan perjalanan melalui penerbangan British Airways pada tanggal 24 April dari Riyadh ke London. Namun di pertengahan saat ingin berangkat, ia mengubah penerbangan di bandara Heathrow untuk terbang ke Amerika Serikat. Kemudian, ia mendarat di Chicago dan menaiki bus ke kota ke arah Indiana.
 
Pada tanggal 27 April, ia mengalami masalah pada pernafasan, termasuk demam, batuk, dan sesak napas. Menurut Departemen Luar Negeri Kesehatan Indiana , pria itu mengunjungi gawat darurat di Rumah Sakit Komunitas di Munster, Indiana, pada tanggal 28 April dia mengakui ia mengalami masalah pada pernafasannya.
 
Lantaran sejarah perjalanannya itu, pejabat kesehatan Indiana pun menguji pemeriksaan MERS. Di mana selanjutnya dikirim sampel ke CDC,  dan CDC pun mengonfirmasikan adanya virus pada hari Jumat.
 
CDC menerangkan, virus ini mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah ( SARS ) yang muncul di China pada 2002 sampai 2003 yang menewaskan sekira 800 orang.
 
 Dan virus ini pertama kali terdeteksi di Arab Saudi pada tahun 2012 . Dr Anne Schuchat, Direktur CDC National Center untuk divisi Imunisasi dan Penyakit Pernafasan, mengucapkan keprihatinan yang luar biasa atas kasus pertama di Amerika Serikat ini.
 
Hal itu karena kemampuan dari organisme patogen dari virus untuk menyebabkan penyakit sangat fatal. " Virus ini membuktikan berefek fatal pada sekira sepertiga dari yang sudah terinfeksi," ucapnya seperti dilansir Reuters.
 
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk tahapan penyebaran virus ini risikonya sangat rendah untuk dialami masyarakat umum (AS) saat ini. Tapi MERS telah terbukti menyebar ke petugas kesehatan dan tak ada pengobatan untuk mengatasi virus tersebut.
 
Rumah sakit yang merawat korban MERS menekankan, penyebaran MERS memerlukan kontak yang dekat dengan orang lain. Dan kegiatan pasien kasus MERS di Amerika Serikat sendiri sudah sangat terbatas,  sehingga sudah mengurangi risiko penularan virus MERS meluas.
 
Schuchat pun menambahkan pasien MERS sekarang dalam kondisi stabil dan tak ada kasus lain yang dicurigai dari MERS pada waktu saat ini.
(ren)

»

0 comments:

Post a Comment