Thursday, March 27, 2014

Nih, Cara Obati Pembesaran Prostat Anda

Nih, Cara Obati Pembesaran Prostat Anda   BERAGAM cara bisa dilakukan untuk mengobati penderita pembesaran prostat. Hanya saja, pengobatan yang dilakukan harus tepat agar keluhan bisa diminimalisir.

Menurut Dr. Gideon Tampubolon, SpU, Ahli Bedah Saluran Kemih RS. Primere Bintaro, cara mengobati pembesaran prostat bisa dimulai dari minum obat-obatan sampai melakukan operasi untuk mengatasi keluhan nyeri. Namun untuk upaya pengobatan, hal itu bisa dilakukan bisa gejala belum parah. Bila pembesaran prostat sudah parah, upaya operasi seperti trans urethral resection thermotheraphy, pemasangan stent, ataupun operasi dengan laser bisa dijadikan pilihan.  
"Kalau pembesaran prostat masih ringan, saya biasanya obeservasi dan tidak perlu memberikan obat-obatan, dan menyuruh enam bulan datang lagi. Hal itu untuk melihat apakah memang orang itu benar-benar mengalami pembesaran prostat atau tidak. Kalau pasien mau minum fitofarmaka atau jamu untuk mengobatinya, memang sebagian kecil menolong, tapi sebagian besar efektif. Ini menurut peneliti yang kami buat," katanya ditemui Okezone di Gedung Annex, Tangerang, baru-baru ini.
 
"Kalau gejalanya sedang, baru bisa diberikan obat misalnya alfa bloker dan 5?-reduktase inhibitor. Obat ini untuk membuka saluran kencing, mencegah pembesaran prostat, namun harus diminum seumur hidup," imbuhnya
 
Sementara untuk operasi, dia lebih menganjurkan melakukan laser karena minim pendarahan dan efek samping, serta cepat masa penyembuhannya. Kalau penderita memakai trans urethral resection yang merupakan standar pengobatan di seluruh dunia, karena operasi ini penangananya dikerok prostat yang membesar oleh alat medis, hingga risiko operasi ini bisa membuat impotensi. Sementara memasang stent, biasanya opsi ini dilakukan saat kondisi pasien lemah, di mana dia dibius lokal. Dan stent akan mengembang, tapi efek samping dari operasi teknik ini, kalau sedang ereksi banyak yang mengeluh sakit. Hal itu terjadi karena memang lokasinya berdekatan dengan alat vital dan stent-nya pun ada risiko untuk masuk ke kantung kemih.
 
"Yang paling aman memang dengan laser. Dengan gelombang elektromagnetik akan menghasilkan panas yang terarah. Tapi aman jangkauannya, yakni kurang dari dua milimeter. Tentu dari dokternya juga harus berhati-hati saat melakukannya," terangnya.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment