Thursday, February 27, 2014

Bumil, Waspadai Pengapuran Plasenta

Bumil, Waspadai Pengapuran PlasentaANCAMAN pengapuran plasenta menjadi hal yang perlu diwaspadai wanita. Pasalnya, gangguan ini bisa berisiko pada persalinan bayi. Lantas, apa sebenarnya pengapuran plasenta tersebut dan bagaimana cara mencegahnya?

dr. Mohammad Andalas, SpOG.FMAS selaku Ketua Perinalogi Indonesia Cabang Aceh (PERINASIA) mengatakan usia kehamilan normal antara 37 sampai 42 minggu. Umumnya saat usia kehamilan 40 minggu terjadi persalinan. Kelahiran yang dipercepat 2-3 minggu dari perkiraan masih berada dalam rentang usia kehamilan normal, tentu dengan taksiran berat janin di atas 2.500 gram sampai 4.000 gram. Persalinan dianggap prematur jika usia kehamilan di bawah 37 minggu, seperti dikutip dari Tabloid Mom & Kiddie.

Pengapuran Plasenta

Plasenta adalah bagian dari tubuh seorang ibu hamil yang menempel di bagian dalam rahim, terdiri dari pembuluh darah yang berfungsi sebagai penyaring atau barrier  berbagai zat yang akan disalurkan ke janin melalui tali pusat.

Peran plasenta menyeleksi layak atau tidak suatu zat disalurkan ke janin. Adanya pengapuran plasenta biasanya menunjukkan penuaan plasenta, makin tua usia kehamilan makin bertambah kalsifikasi plasenta, umumnya terdapat di daerah basalis atau bagian bawah. Pengertian kalsifikasi plasenta adalah tertimbunnya plasenta, penyebabnya bisa karena masukan kalsium yang berlebihan, dari susu, keju dan buah-buahan tertentu. Pengunaan antasid berlebihan yang banyak mengandung kalsium pada kelompok ibu yang sering mengeluh nyeri ulu hati bisa menjadi salah salah satu penyebabnya.

Apa Bahayanya?

Deposit kalsium yang berlebihan pada plasenta akan berisiko mengganggu jaringan plasenta yang sehat, aliran darah di area tersebut terganggu. Ini akan berdampak pada matinya jaringan sehat plasenta, jaringan sehat diganti dengan jaringan ikat. Keadaan ini bila mengenai sebagian besar plasenta tentu akan memengaruhi fungsi  suplai makanan pada janin yang berakibat janin tidak tumbuh sehat, yang dikenal dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT). Adanya kelainan pada plasenta menjadi salah satu faktor penyebab PJT.

Pencegahan

Klasifikasi plasenta sering dihubungkan dengan perokok dan ibu dengan penyakit gula serta hipertensi. Bagi keluarga perokok maka sebaiknya hindari merokok selama hamil, sedangkan bagi suami perokok, sebaiknya jangan merokok di rumah!
Bagi kelompok ibu dengan hipertensi dan penyakit gula perlu memeriksa dengan teratur pada dokter keluarga Anda.

Sebaiknya?

Tentu ibu hamil takut bila pada pemeriksaan sonografi dokter memperlihatkan ada deposit kalsium atau pengapuran plasenta. Biasanya memang lumrah terjadi pada usia kehamilan tua, namun menjadi pertimbangan serius jika pengapuran muncul sebelum saatnya, sehingga dapat mengganggu nutrisi pada janin.

Masih banyak cara mengetahui fungsi plasenta berjalan baik atau tidak, misal dengan pemeriksaan kardiotokografi dan pemeriksaan test doppler untuk melihat respon plasenta terhadap suplai oksigen ke janin.

Biasanya dokter akan melakukan beberapa hal tersebut sebelum mengambil  keputusan suatu tindakan. Kadang kala pada keadaan yang ekstrim  janin di bawah 2000 gram, juga disarankan untuk dilahirkan apalagi jika kondisinya mengkhawatirkan kalau dibiarkan di dalam kandungan ibunya.

Jadi ibu hamil sebaiknya rutin melakukan pemeriksaaan ke dokter atau bidan, terutama yang memiliki riwayat kehamilan berisiko. (ind)

»

1 comments:

ION-QQ POKER
kami dari agen poker terpercaya tahun ini
Hanya dengan deposit dan withdraw 20.000 anda sudah dapat berrmain .. di sini kami menyediakan 4 permainan : bandar poker , play bandarQ , play domino99 dan play poker .. tunggu apalagi gan ayo segera daftar kan diri anda dan menangkan ratusan juta rupiah | PIN BB : 58ab14f5

Post a Comment