Tuesday, June 25, 2013

Tingkatkan Gizi Saat Laktasi Cegah Bayi Kekurangan ASI

Tingkatkan Gizi Saat Laktasi Cegah Bayi Kekurangan ASIWORLD Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa memberikan ASI eksklusif pada semester awal amat vital untuk perkembangan bayi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa Indonesia tak pernah mencapai anjuran itu dan para ibu malah lebih banyak terjebak pada ASI predominan. Apa pasal?

Kekurangperhatian asupan gizi pasca-melahirkan ialah penyebab utama para ibu mengeluh kekurangan ASI eksklusif saat bayi di semester awal. Di mana mereka menganggap bahwa saat melahirkan sudah tak perlu lagi mengonsumsi makanan bergizi tinggi, seperti saat mereka mengandung. Sehingga kondisi itu disadari atau tak disadari memengaruhi jumlah ASI dalam tubuh dan akhirnya para ibu memiliki keluhan ASI terlalu sedikit atau tak cukup. Alhasil, mereka jadi pemberi ASI predominan, yang tetap memberikan asupan ASI tapi disisipi sedikit pemberian air putih atau teh.

"Para ibu sering berpandangan bahwa saat melahirkan mereka tak perlu lagi mengonsumsi nutrisi yang banyak, seperti masa hamil dulu. Mereka cenderung berpandangan, ?Kan udah nggak berbadan dua lagi, jadi gak perlu minum susu atau asupan gizi dobel lagi dong.' Padahal pemikiran itu salah, di mana hal itu malah mengakibatkan jumlah ASI keluarnya sedikit atau malah tidak keluar. Inilah akhirnya banyak para ibu setelah lahir sulit memberikan ASI eksklusif selama enam bulan awal. Dan beralih menjadi pemberi ASI predominan," jelas Dr. Sandra Fikawati MPH dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI) saat diwawancarai Okezone dalam acara bertema Promosi Dokter: Pengaruh Vegetarian dan Non-vegetarian terhadap Status Gizi Ibu di ruang promosi Gedung G, Lantai 1 FKM-UI, Depok, Selasa (25/6/2013)

Senada dengan itu, Prof.Dr. dr. Kusharisupeni, Msc, Ketua Departemen Gizi FKM-UI menambahkan, bila para ibu ingin jumlah ASI mencukupi kebutuhan bayi, mereka harus meningkatkan lagi asupan kalori yang masuk dalam tubuh, layaknya gaya hidup selama hamil. Hal ini agar asupan kalori dan nutrisi yang tinggi menciptakan jumlah ASI pada ibu yang banyak pula dan keluhan yang sering ditemukan di lapangan, seperti kekurangan ASI atau ASI tak keluar pelan-pelan bisa diminimalisir. Menurutnya, inilah yang harus diketahui banyak para ibu karena pengetahuan yang benar mengenai penyebab jumlah ASI jadi tinggi, sehingga membuat jumlah ASI para ibu bertambah lagi.

"Ingin pemberian ASI selalu cukup untuk kebutuhan bayi Anda atau mengatasi ASI yang sering tak keluar? Tingkatkan saja asupan nutrisi dalam tubuh saat laktasi (masa para ibu memberikan ASI). Sebab, upaya itu memengaruhi secara signifikan jumlah ASI yang Anda hasilkan per hari," terangnya. (tty)

»

0 comments:

Post a Comment