Sunday, June 30, 2013

Penyakit yang Sering Menyerang Anak

Penyakit yang Sering Menyerang AnakINDONESIA yang beriklim tropis ini sering menyebabkan penyakit infeksi pada anak, contohnya infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, demam dengue (dengue fever) atau demam berdarah dengue (dengue hemorrhagic fever), demam tifoid, campak (measles), cacar air (varicella), gondongan (mumps), radang otak, radang paru, TB, dan masih banyak lagi. Penyakit lain pun masih banyak ditemui, seperti kejang, asma, keganasan, dan kelainan darah. Semua penyakit yang menyerang anak di Indonesia dapat dihindari agar tidak menjadi penyakit berat, komplikasi, menimbulkan gejala sisa seperti kecacatan, bahkan agar terhindar dari kematian dengan cara imunisasi. Jadwal imunisasi yang telah dibuat oleh Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia terus di-update dengan terus ditemukannya vaksin terbaru. Jadwal imunisasi pun saat ini sudah tidak dibedakan lagi menjadi imunisasi yang diwajibkan (PPI) dan dianjurkan (non-PPI). Bahkan, sekarang Biofarma telah memproduksi vaksin kombo terbaru yang terdiri atas DPT-Hep B- HIB agar cakupan imunisasi pada anak-anak di Indonesia dapat terus tercapai.

Imunisasi merupakan ikhtiar yang paling optimal dalam memenuhi hak anak, seperti yang telah dianjurkan WHO bahwa kita wajib memberikan perlindungan kepada anak, salah satunya dengan memberikan imunisasi. Pemberian imunisasi memang tidak menjamin 100% anak menjadi tidak akan sakit.

Namun, dengan imunisasi, setidaknya tubuh anak lebih siap untuk melakukan perlindungan diri terhadap penyakit. Dapat dibayangkan bila tubuh belum kenal dengan penyebab penyakit, saat penyebab sakit masuk ke dalam tubuh, otomatis tubuh tidak akan siap untuk membuat antibodi. Jadi, secara klinis anak akan sakit lebih berat, komplikasi timbul, bila melewati sakit ada gejala sisa atau kecacatan, dan yang terburuk mengakibatkan kematian.

Penyakit yang menyerang anak ada yang dapat langsung terdeteksi dan terdiagnosis dengan cepat karena keluhan yang diderita dan penampakan klinisnya khas, contoh cacar air (varicella). Pada permukaan kulit penderita cacar air akan timbul lentingan-lentingan kecil, seperti jarum pentul berisi air bening. Penderita pun kadang mengalami demam, kadang tidak. Sementara pada penderita gondongan (mumps/parotitis) akan tampak pembesaran di sekitar leher. Adapun penderita campak (measles) akan mengalami panas tinggi terus-menerus, disertai batuk pilek, mata tampak merah dan berair, kadang disertai mencret, dan timbul ruam kemerahan di wajah hingga belakang telinga dan badan.

Namun, ada beberapa penyakit yang tidak khas dan tidak mudah untuk didiagnosis dan diberitahukan kepada orangtua tentang diagnosis sakit anak. Pada zaman yang penuh kecanggihan teknologi dan serbainstan ini, timbul fenomena orang tua sangat mudah panik bila anak sakit. Hal tersebut terjadi karena rasa bersalah yang disebabkan para orangtua sering meninggalkan anak untuk bekerja di luar rumah.

Fenomena yang penulis tangkap saat ini, sangat memengaruhi perilaku para orangtua sehingga kadang terjadi over treatment kepada anak yang tidak diperlukan atau bahkan anak tidak mendapat pengobatan optimal karena orangtua sudah sangat yakin tentang sakit si anak. Edukasi yang diberikan dokter pun ditolak mentah-mentah dan mengakibatkan sakit anak berlanjut.

Dr Ely Yulian SpA Mkes
Dokter Spesialis Anak Rs Hermina Grand Wisata
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment