Sunday, June 30, 2013

Cegah Osteoporosis, Rajin Minum Susu

Cegah Osteoporosis, Rajin Minum SusuMENGALAMI osteoporosis dapat membuat Anda merasa cemas dan bahkat sedikit ketakutan, terutama jika diagnosisnya disebabkan patah tulang yang menyakitkan. Sekitar 10 juta orang Amerika (80 persen adalah perempuan) memiliki kondisi ketika tulang seperti menjadi lemah, rapuh, dan mudah patah.

Tidak ada pengobatan yang bisa mengatasi osteoporosis, tetapi Anda dapat memperlambat atau bahkan menghentikannya dengan diet, seperti berolahraga, obat-obatan, dan perubahan gaya hidup. Berikut adalah beberapa langkah mencegah osteoporosis yang dikutip Greeleytribune.

Cara terbaik yang pertama untuk membangun tulang kuat ialah mendapatkan kalsium dalam susu, yogurt, dan keju paling rendah lemak dan tanpa lemak. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan sayuran berdaun hijau bisa membantu mencegah tulang rapuh karena mengandung kalsium dan vitamin K. Sayuran berdaun hijau tersebut contohnya brokoli, kangkung, dan sawi.

Selanjutnya The National Osteoporosis Foundation merekomendasikan dosis kalsium yang berbeda kepada wanita dan pria. Untuk wanita dibawah usia 50 tahun diajurkan 1.000 mg, dan wanita yang lebih tua dosisnya 1.200 mg. Sedangkan untuk pria dibawah usia 71 tahun dianjurkan dengan dosis 1.000 mg, dan pria yang lebih tua, 1.200 mg.

Langkah berikutnya ialah berjalan cepat. Hal ini karena latihan menahan beban memang dapat menjaga kepadatan tulang dan mengurangi resiko terjatuh, tetapi terdapat resiko tingg lain yang bisa berdampak pada kesehatan. Misalnya, berlari atau lompat tali dapat menimbulkan ketegangan pada tulang dan cepat lelah. Sementara dengan berjalan cepat, Anda bisa memperoleh banyak manfaat kesehatan yang sama.

Terakhir, mungkin Anda bisa mempertimbangkan penggunaan obat. Obat yang paling banyak diresepkan untuk osteoporosis adalah bifosfonat, yaitu obat yang dirancang untuk memperlambat atau menghentikan pengeroposan tulang.

Selain itu, terapi estrogen juga dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang, terutama setelah masa menopause. Tetapi, hal ini bisa meningkatkan resiko wanita mengalami penggumpalan darah, kanker tertentu, dan kemungkinan penyakit jantung. Oleh karena itu, konsultasilah dengan dokter Anda mengenai pemilihan pengobatan ini atau lainnya, serta potensi efek sampingnya. (tty)

»

0 comments:

Post a Comment