Sunday, May 26, 2013

Penyebab & Solusi Varises pada Bumil

Penyebab & Solusi Varises pada BumilMEMASUKI usia trimester ketiga, muncul gurat-gurat biru di betis Wina (40). Berbeda dengan kehamilan-kehamilan sebelumnya, pada kehamilan keempat ini Wina mengalami varises. Lantas kenapa baru sekarang, wanita yang berprofesi sebagai marketing ini mengalami varises?  
Simak penjelasan lebih lanjut dari dr. Fakriantini Jayaputri Sp.OG., akan masalah kehamilan ini, sebagaimana dilansir Mom & Kiddie.
 
Varises Kaki vs Vagina
 
Varises adalah kelainan pada pembuluh darah vena (balik) yang terjadi karena penurunan atau hilangnya elastisitas dinding vena-vena yang berkelok-kelok atau kerusakan katub.
 
Umumnya ibu hamil (bumil) sering mengalami varises. Tak hanya di kaki, varises juga bisa terjadi pada vagina. Varises pada vagina dapat terjadi sepanjang masa kehamilan, namun biasanya lebih banyak terjadi pada kehamilan trimester akhir atau usia kehamilan di atas 32 minggu. Di mana saat itu terjadi peningkatan kadar hormon progesteron.  
 
Umumnya varises terjadi pada bumi usia tua, karena dapat menyebabkan lemahnya dinding pembuluh darah vena, sehingga katub-katubnya pun ikut melemah. Varises jarang terjadi pada bumi usia muda, jika tidak ada faktor keturunan dan pola hidup yang memicu terjadinya varises tersebut.
 
Tujuh Faktor Penyebab
 
Varises bisa terjadi pada pria maupun wanita, namun lebih sering pada wanita, karena wanita memiliki jaringan kulit lebih lunak dan ditambah dengan gangguan hormonal yang lebih tinggi ketika mengalami pubertas dan kehamilan. Adapaun penyebab varises lainnya adalah:


1. Kehamilan. Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil membuat kaki semakin terbebani. Akibatnya, aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat dan terjadilah varises.


2. Paritas yang tinggi. Bumil yang mempunyai riwayat melahirkan anak banyak atau multipara juga mudah mengalami varises, karena wanita yang sering melahirkan cenderung memiliki otot-otot panggul yang lemah sehingga menyebabkan terjadinya pelebaran pada pembuluh darah.


3. Faktor keturunan. Kemungkinan besar, faktor keturunan menjadi penyebab terjadinya varises pada wanita usia muda. Sedangkan pada wanita yang sudah berusia, terjadi akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan.


4. Kurang gerak & berdiri terlalu lama. Kurang bergerak akan menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal. Sedangkan berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila pekerjaan yang dilakukan mengharuskan banyak berdiri, maka usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis atau diam, melainkan tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat. Hal itu agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.


5. Merokok. Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.


6. Kolesterol & diabetes. Penderita kolesterol tinggi dan penderita diabetes mudah mengalami varises, karena kedua penyakit tersebut berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, dimana kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang dialami dapat memicu terjadinya varises.


7. Memakai sepatu hak tinggi. Pemakaian sepatu dengan hak yang terlalu tinggi bisa membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah menjadi tidak maksimal.
 
Dampak Varises pada Kehamilan
 
Bumil yang mengalami varises vagina patut waspada! Karena dapat membahayakan dan mengganggu proses persalinan. Jika bumil merasakan adanya benjolan di seputar vagina, harus benar-benar dicek bagian dalam dan luarnya. Biasanya, semakin tua usia kehamilan, varises akan semakin parah, karena bendungan dari rahim yang kian besar semakin kuat. Apalagi jika sebagian kepala janin sudah turun ke rongga panggul, aliran darah dari bawah ke atas semakin tidak lancar. Walhasil, varises semakin membesar dan bertambah parah.
 
Risiko varises semakin besar terjadi pada wanita yang pernah hamil dan melahirkan anak lebih dari dua kali. Juga pada wanita hamil usia di atas 40 tahun. Sebabnya, arteriosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah) yang dialami bumil, berdampak pada dinding pembuluh darah yang kehilangan daya lentur atau elastisitasnya. Kekakuan ini akan menghambat aliran vena sehingga memudahkan varises muncul.
 
Bila varisesnya masih ringan, bumi dengan varises vagina masih dapat menjalani persalinan dengan normal. Namun apabila terdapat banyak varisesnya atau diderita cukup berat, sebaiknya melahirkan dengan cara sesar. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasikan risiko pecahnya dinding pembuluh darah akibat trauma atau laserasi jalan pada saat bayi lahir. Karena dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan ibu dan janinnya juga.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment