Mengapa Operasi Transplantasi Ginjal pada Anak Lebih Sulit?

OPERASI transplantasi ginjal pada anak ternyata lebih sulit dibandingkan operasi orang dewasa. Pasalnya, fisik tubuh pasien relatif kecil sehingga penanganannya pun harus disesuaikan agar nantinya ginjal dapat berfungsi dengan baik.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh DR. Arry Rodjani. S.PU dalam acara yang bertema Sukses Transplantasi Ginjal Anak Pertama di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa pembedahan saat operasi cangkok ginjal memerlukan energi ekstra dan fokus yang lebih mengingat ruang untuk pembedahan sangatlah terbatas.  Sementara itu, ginjal yang didapatkan biasanya sudah dalam bentuk sempurna, yaitu dari orang dewasa. Inilah salah satu kesulitan sekaligus tantangan para tim dokter saat  ingin melakukan operasi pada anak kecil.

?Dalam pembedahan operasi cangkok ginjal pra-medis, tim dokter harus merencanakan dan memersiapkan situasi yang akan dilakukann. Misalnya, berapa banyak pembuluh darah yang disambung dan ruang yang harus disediakan untuk ginjal dari pendonor itu. Namun, masalahnya akan lebih sulit kalau dilakukan pada anak kecil. Alasannya, ruang pembedahan otomatis terbatas, dari usaha menyambung pembuluh darah dan juga menetapkan ruang pas untuk ginjal ditaruh,? katanya di auditorium RS.Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kirana, Jakarta Pusat, Senin, 15 April 2013.

Kesulitan makin bertambah saat melakukan peletakan ginjal agar mencapai posisi proporsional namun tidak menggangu fungsi organ lain. Kondisi ini sangat krusial karena badan anak-anak relatif kecil, sehingga ruang untuk peletakannya pun otomatis kecil.

?Mencari ruang yang pas untuk tempat ginjal yang didonorkan dan bedah penyambungan pembuluh darah di tubuh kecil anak anak. Inilah dua faktor, mengapa operasi cangkok ginjal pada lebih sulit dibanding orang dewasa, ? tutup ahli bedah RSCM sekaligus tim dokter yang menyukseskan operasi transplantasi ginjal anak pertama ini. (ind) (tty)

»

Posted in: